Di medsos sering kita temukan orang-orang membicarakan retinol yang bagus untuk perawatan kulit. Karena itu bahan ini sering ada di produk-produk kecantikan. Akibatnya banyak orang yng tergoda membeli dan menggunakan setiap produk yang mengandung retinol. Walaupun tergoda untuk memanfaatkan turunan vitamin A ini di setiap produk kecantikan yang dipakai, tepi sebenarnya produk ini memiliki aturan dan tidak boleh sembarangan dipakai, apalagi pengguna baru.
Dalam video atau artikel skincare juga sudah sering disebutkan. Tapi karena retinol kadang masih dinilai sebagai bahan kimia yang kuat banyak orang masih takut memakainya. Retinol sendiri adalah turunan vitamin A yang bekerja mendorong pergantian sel, menstimulasi kolagen, dan meningkatkan produksi elastin jadi bisa menmbantu kulit terliihat lebih kencang dan lebih halus.
Tapi, retinol sendiri memiliki efek samping seperti kata dermatologi bersertifikat, Howard Sobel, MD memperingakan untuk jangan menggunakan kosentrasi terlalu tinggi ata utidak digunakan secara perlahan, karena bisa menyebabkan kulit terbakar, gatal, meradang dan iritasi. Jadi kuncinya jangan langsung atau-terburu-buru dalam menggunakan retinol tapi bisa dengan cara meningkatkan frekuensi retinol secara bertahap dan rutin.
Dr. Kobets juga menekankan kesabaran dalam penggunaan retinol dan menyarankan melakukannya dengan cara perlahan daripada mengambil risiko dan intoleransi. Kemudian barulah setelah kulit sudah beradaptasi, bisa ditingkatkan frekuensinya secara bertahap dari seminggu sekali menjadi beberapakali, lalu dua hari sekali sampai mencapai kulit bagus yang diinginkan. Tapi jika masih ragu sebaiknya mengonsultasiakannya ke dokter kulit untuk mendapat resepnya.
Dilla Ajeng Candra Puspita (Halwa) |
Seberapa Sering sih, Bisa Pakai Retinol?

Retinol Bikin Kulit Bagus, Tapi Boleh Sering Dipake Gak? (sumber foto: pinterest)