UIN Malang baru aja sukses ngadain acara kece banget, yaitu Seminar Nasional UNITY 2025, yang digelar sama UPKM (Unit Pengembangan Kreativitas Mahasantri) Mahad UIN Malang. Temanya “Menulis dengan Kreatif: Meningkatkan Kualitas Kepenulisan di Era Digital” dan yang jadi pembicara utama nggak main-main, Berliana Kimberly, penulis novel populer Laut Tengah. Buat anak-anak muda yang suka nulis, seminar ini bisa dibilang ajang dapet insight langsung dari penulis pro yang udah ngerasain dunia tulis-menulis dari A sampai Z.
Dalam sesinya, Berliana banyak sharing soal perjalanan kariernya sebagai penulis. Menurut dia, salah satu hal paling penting buat jadi penulis keren dan tahan banting adalah punya idealisme yang kuat. “Nilai plus seorang penulis tuh ada di idealismenya,” katanya. Maksudnya, ketika kita nulis, kita harus punya prinsip, tujuan, dan pesan yang mau disampaikan, bukan sekadar ikut-ikutan tren biar viral. Idealisme ini yang bakal jadi pegangan ketika kita nemuin jalan terjal di dunia penulisan. Selain itu, Berliana juga bilang kalau mental yang kuat dan rasa percaya diri itu penting banget. Dunia tulis-menulis itu nggak selalu mulus. Kadang tulisan kita ditolak, dikritik, atau nggak dihargai. Tapi kalau kita punya mental yang tahan banting dan tetap pede sama karya sendiri, itu yang bikin kita bisa terus maju. Dia sendiri ngalamin itu semua waktu awal-awal karier, dan dari pengalaman itulah dia belajar untuk tetap konsisten berkarya. Yang bikin makin menarik, Berliana juga cerita pengalamannya saat novel Laut Tengah ditawarin buat diangkat ke layar lebar. Awalnya dia agak ragu, karena khawatir pesan yang ada di novelnya bakal hilang. Tapi setelah ngobrol dan ketemu langsung sama para pemain filmnya, dia mulai ngerasa yakin. “Oh, ternyata begini ya dunia perfilman,” ujarnya sambil senyum. Dari situ, dia belajar pentingnya kompromi dan komunikasi biar karya kita tetap punya makna meskipun bentuknya berubah. Nggak ketinggalan, dia juga kasih tips biar tulisan kita bisa lebih stand out, yaitu dengan punya “faktor X”. Faktor ini bisa dari mana aja. Cerita viral, kejadian unik, pengalaman pribadi, atau sudut pandang yang nggak biasa. Intinya, kita harus bisa bikin tulisan yang relate sama pembaca zaman sekarang, tapi tetap punya gaya khas kita sendiri. “Jangan takut buat eksplorasi,” katanya, “karena justru dari sana kamu bisa nemuin kekuatan tulisanmu sendiri.” Lewat seminar ini, Berliana berharap semua peserta, khususnya para penulis muda bisa makin semangat buat terus nulis. Di era digital yang serba cepat kayak sekarang, penulis punya peluang besar buat berkembang, asal terus belajar dan nggak takut buat mencoba hal baru. Siapa tahu, tulisanmu yang sekarang masih ada di notes HP, besok bisa jadi buku best seller atau malah difilmkan kayak Laut Tengah. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk mulai nulis dari sekarang!
Penulis: Sabrina Dzikrur Rohma (Yudia) Editor: Muhaimin Saifullah (Gibran) |
Berliana Kimberly Kasih Tips Nulis Kreatif di Seminar Nasional UNITY 2025 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Berliana Kimberly (Sumber: Website UIN Malang)